Teriknya matahari siang terasa
menyengat, sesekali kuseka wajah yang basah oleh keringat. Hawa panas siang
hari cukup terasa di Jepara kala siang hari. Seperti orang yang kurang kerjaan,
dari Warung Baca yang terletak di
Alun-alun Jepara, aku jalan kaki menuju Mulyoharjo. Tempat yang terkenal dengan
ukiran dan seni patungnya. Jaraknya pun lumayan jauh kalau jalan kaki. Siang
ini kususuri jalan Alun-alun menuju Pengkol – Taman Kerang – melewati jalan yang arah ke Perumnas Kuwasharjo –
dan sampailah di Mulyoharjo. Sudah lama aku tak jalan kaki jauh, jadi terasa
napasku tersengal-sengal.
Salah satu patung di jalan Mulyoharjo, Jepara |
“Sampai juga di sini,” Gumanku sendiri sambil mengatur ritme napas.
Sebuah patung tiga kuda bertumpuk
terlihat di ujung jalan. Pertigaan ini adalah jalan menuju sentra Seni Patung
dan Ukir. Jika kita mengikuti jalan lurus, ini jalan bisa menuju pantai-pantai
seperti Mpurancak dll. Selain itu
jalan yang lurus ini juga bisa menuju Pati. Kuabadikan patung yang sudah kusam
tersebut, tepat di dekat patung sedang dibangun masjid yang megah. Percaya atau
tidak, di Jepara masjidnya sangat indah-indah. Bahkan banyak ornamen ukiran
yang terpasang didinding-dinding masjid. Tak salah jika Jepara adalah Kota
Ukir.
Jalan panjang yang belok kiri ini
tidak beraspal, namun tumpukan paving yang tertata rapi. Tiap sisi kanan-kiri
terpajang banyak hasil ukir dan patung karya warga Jepara. Bongkahan kayu yang
kadang kita lihat tak berguna dapat mereka sulap menjadi hasil karya yang
berharga jutaan. Hewan apa saja dapat mereka buat. Di sini aku dapat melihat
banyak hasil karya warga setempat yang berbentuk kepala Rusa, burung Elang,
Garuda, Kuda, bahkan patung manusia.
Sampai di Mulyoharjo, Jepara |
Jalan ini sangat panjang, dan tentu
saja yang dapat aku lihat adalah patung-patung indah. Ingin rasanya kuabadikan
semua yang terlihat. Aku mendekati sebuah rumah yang di depannya ada keluarga
sedang bercengkerama dengan anak kecilnya.
“Pak boleh lihat-lihat?” Tanyaku seraya menyalami beliau.
“Silakan mas. Masuk mas, kalau mau motret boleh kok.”
Tahu saja bapak ini kalau aku ingin
minta ijin motret. Kalau seperti ini kan aku nggak perlu minta ijin lagi.
Kumasuki teras rumah beliau yang luas. Di sini ada banyak kerajinan terpasang.
Tak ditata rapi, yang penting bisa terkumpul menjadi satu. Di teras dekat
jalan, sebuah karya memanfaatkan batang bambu menjadi patung miniatur orang.
memasuki ke dalam, ada lebih banyak lagi patung-patung yang memanjakan mata.
Sebuah patung Gajah di atasnya ada orang yang duduk seraya pegang tongkat. Di
belakangnya juga ada papan-papan yang dijadikan semacam gubuk kecil.
Berbagai patung dan ukiran yang terpajang di teras rumah |
Tak hanya itu saja, di atas papan
besar; di sana tertata rapi patung mungil berupa orang, ikan, bahkan burung.
Sangat kreatif sekali mereka yang membuat patung. Di satu batang kayu, mereka
dapat membuat banyak ikan atau Kuda. Coba perhatikan kayu yang dibuat menjadi
patung ikan. Satu kayu bisa membuat banyak ikan. Ada yang terlihat dari
samping, depannya saja, atau hanya ekornya saja. Lengkap juga dengan duri ikan
(Ikan Buntal) serta karang.
Oya, tak hanya patung kecil. Di sini
juga ada patung besar seperti Rusa. Patung Rusa ini tampak seperti hewan
beneran, bagaimana tanduk yang menjulang tinggi dengan warna kayu yang coklat.
Mirip dengan warna bulu Rusa. Sementara di depannya juga sebuah patung Naga.
Tingkat kerumitannya sangat tinggi. Namun orang-orang di Jepara menjadikan
ukiran menjadi suatu pekerjaan. Walau akhir-akhir ini, ukiran di Jepara sempat
mengalami masa-masa buruk, tapi aku berharap Jepara tetap sebagai Kota Ukir.
Puas rasanya mengelilingi satu tempat di Mulyoharjo, aku menghampiri bapak
(pemilik) dan berbincang santai.
Hasil Ukiran dan Patung Jepara lainnya |
“Kalau di sini hanya display saja mas. Kalau buatnya malah di pinggiran.
Coba mas ke Kecapi, Langon, Kodono, dan lainnya. Di sana mas bisa lihat
pembuatannya seperti apa.”
“Rencananya kalau ada kesempatan juga pengen lihat di tempat lain pak.
Dulu pernah lihat ibu-ibu memahat kayu di Mantingan, jadi pengen lihat lagi.” Jawabku.
Aku meminta ijin pulang. Jalan kaki
kali ini cukup lebih panjang. Menyusuri jalanan lurus Mulyoharjo – Tembus jalan
arah ke SMK Pertanian – Stadion Gelora Bumi Kartini – Jembatan Cinta – Tanah
Abang (dekat pantai Kartini). Sangat menguras tenaga dan pastinya aku siang ini
mandi keringat. Masih teringat obrolan dengan bapak tadi, beliau menceritakan
jika bahan baku kayu harganya sekarang sangat mahal, para pengukir Jepara
rata-rata pindah mencari pekerjaan (mengukir) di tempat lain seperti Bali dan
Kalimantan. Namun di pinggiran Jepara, masih banyak orang yang membuat patung,
ukiran, dan mebel untuk memenuhi kebutuhan hidup. Semoga Ukir Jepara dapat
kembali menggeliat seperti tahun 2004an, kala itu, Jepara Ukiran Jepara
menguasai hampir banyak tempat, bahkan tak jarang kontainer-kontainer berisi
mebel Jepara diekspor ke Luar Negeri. *Kunjungan
ke Sentra Ukir dan Patung Mulyoharjo Jepara pada hari Sabtu, 06 Februari 2016.
Baca juga tulisan lainnya
Itu patungnya dibuat dari kayu apa y mas? Tw ga?
BalasHapusWah kalo dibawa pulang patungnya boleh juga ga mas?
Ada yang dari kayu Jati, boleh kok; kamu bisa bawa pulang kalau sudah membayar harga patung tersebut. Gampang toh?
Hapusasyik banet nih jalan2 sambil liat seni ukir
BalasHapusbiasanya seni seperti itu banyak orang jepang yang memburu
Semoga ada orang Jepang yang melihat dan meliriknya :-D
Hapusudah lama tau kalau seni pahat-pahatan itu jepara jawaranya. ada komentator bola yang pernah bilang..
BalasHapusHeeee, kalau mau pesan boleh loh brohhh :-D
HapusHahahaha,,, bapaknya udah peka berarti ya mas ya, belum minta izin memotret pun bapaknya udah mempersilahkan,,, ukirannya sungguh ajib - ajib banget lho mas, mungkin kalau di jogja sentra industri seperti sentra industri gerabah gitu mungkin ya mas?, kalau disini khusus seni ukiran. :-)
BalasHapusAda juga monel, bambu, dll; cuma lokasinyamemang lumayan jauh :-D
Hapuspengen majang yang beginian di rumah .. satu aja ... biar keren gitu
BalasHapustapi harganya kayaknya lumayan juga ya .. sesuai dengan kerja kerasnya untuk membuatnya
Heee bisa loh kang dibeli :-D
Hapusaih, gile seni ukirnya, keren bingitsss... bawa aku ke Jepara dong... :D
BalasHapusKe sana aja, mbak. Nggak jauh kok hahahhah
HapusMemang bukan rahasia lagi kalau jepara itu tempat mengukir seni kayu yang sangat indah, soalnya di kota saya ini banyak yang mengirim barang ke kota jepara :)
BalasHapusWahhh nggak pesan sekalian, mas? hehhehheh
Hapusbanyak sekali, patungnya bermacam-macam..
BalasHapusIni dijual loh, kalau minat bisa ke Jepara
Hapuskalau untuk miatur semacam motor-motoran atau kapal dalam botol ada gak ya ?
BalasHapusAda juga kok di sini..
Hapuskalau untuk miatur semacam motor-motoran atau kapal dalam botol ada gak ya ?
BalasHapus