Berburu Foto Perahu Nelayan di Pantai Sekembu Jepara - Nasirullah Sitam

Berburu Foto Perahu Nelayan di Pantai Sekembu Jepara

Share This
Barisan pasir di pantai Sekembu Jepara
Barisan pasir di pantai Sekembu Jepara
Pantai Sekembu awalnya bukan menjadi destinasi wisata di Jepara. Ketika mulai banyak pembangunan di sekitar sini, pada akhirnya pantai ini pun menjadi tujuan wisatawan. Mereka sebagian adalah tamu dari penginapan maupun masyarakat setempat.

Dari ujung kursi restoran Seaside Villa Jepara, kulihat anak-anak kecil sedang bermain air laut. Sore ini cuaca mendung, sehingga matahari tak nampak. Hanya saja, anak-anak yang bermain air tak memikirkan hal tersebut. Mereka larut gembira dengan mandi air.

Lekukan Kali Wiso yang menyambungkan aliran ke laut, tempat itu familiar dengan nama muara Sekembu. Warga sekitar yang berprofesi sebagai nelayan menjadikan aliran Kali Wiso untuk menambatkan perahunya. Sekilas mirip di beberapa tempat seperti Rembang, Pati, dan yang lainnya.
Melihat anak-anak bermain di pantai Sekembu kala sore hari
Melihat anak-anak bermain di pantai Sekembu kala sore hari
Sebenarnya aku sudah punya rencana hendak memotret perahu yang ada di pantai Sekembu. Namun, sore ini kutangguhkan. Lebih asyik ke sana saat pagi hari. Jika datang di waktu yang tepat, aku bisa menyaksikan perahu-perahu melintas dari jarak dekat.

Sudut pantai Sekembu ramai, bukan hanya anak kecil yang menggendong ban dalam mobil dijadikan pelampung, para muda-mudi juga tumpah ruah menikmati waktu sore di tepian pantai. Mereka duduk di kursi-kursi yang tersebar dan disediakan pemilik warung.

Ada sekitar tiga warung kecil, ditambah satu warung besar. Malamnya, aku datang ke sini untuk makan malam. Kubeli ikan bakar kiloan, lantas melahapnya sewaktu malam. Harga makanan di sini terjangkau. Muda-mudi lebih banyak memesan minuman es teh ataupun es jeruk.
Deretan tempat tongkrongan di pantai Sekembu
Deretan tempat tongkrongan di pantai Sekembu
Makin malam, suasana makin ramai. Aku tidak menyangka tempat ini begitu ramai. Malam sabtu ini riuh muda-mudi yang nongkrong. Pemandangan yang mirip kulihat ketika berada di kedai kopi saat di Jogja. Mereka asyik berbincang, ada pula yang sekadar bermain gitar.

Sebelumnya, kala sore beranjak petang. Aku mengabadikan kapal-kapal nelayan dari kejauhan. Silih berganti siluet perahu melaju di perairan yang tenang. Burung-burung beterbangan di angkasa tanpa bisa tertangkap kamera.

Suara mesin perahu bertalu-talu, dalam keremangan tetap tampak jelas. Kelap-kelip lampu kapal di lautan mulai tampak, pun dengan lampu mercusuar di Pulau Panjang. Aku masih duduk santai di tepian pantai, menikmati waktu senggang menjelang petang.
Memotret perahu melintas kala sore
Memotret perahu melintas kala sore
Malam berlalu, pagi menyapa. Aku menggeliatkan badan, sedikit malas bangun pagi. Sesaat bersantai di kamar, lantas menuju restoran penginapan untuk sarapan. Setelah selesai, kulanjutkan memotret perahu nelayan yang melintas di Kali Wiso.

Hari masih cukup pagi, kukira barisan pantai bakalan sepi. Nyatanya tidak, di pantai Sekembu sudah banyak anak-anak bermain air. Jika menjelang sore didominasi muda-mudi yang menongkrong, saat ini lebih banyak rombongan keluarga.

Air laut masih cukup tenang, anak-anak bebas berlarian tanpa takut gelombang. Keluarga yang lain asyik menikmati waktu pagi sembari duduk santai. Sepintas tampak anak-anak mengumpulkan bekas cangkang biota laut.
Banyak rombongan keluarga bermain air saat pagi hari
Banyak rombongan keluarga bermain air saat pagi hari
Layaknya pantai destinasi wisata yang terkenal, pantai Sekembu ini sudah ramai. Mungkin karena di sekitaran sini sudah ada beberapa penginapan atau memang masyarakat setempat yang mengunjungi pantai waktu pagi hari.

Kulangkahkan kaki menuju aliran Kali Wiso, kulewati warung yang semalam kukunjungi saat makan malam. Di sampingnya adalah Pangkalan Kompi Air Kodam IV/Diponegoro. Sebelum di pantai Sekembu, markas Kompi Air ini di Tanjung Emas Semarang.

Pondasi setengah meter menutupi area Pangkalan Kompi Air, tertulis larangan masuk untuk masyarakat setempat. Terlihat dua orang sedang asyik bersantai, aku terus berjalan tanpa melintasi batasan yang sudah dituliskan, meski tidak ada pagar yang mengarah ke pantai.

Aliran Kali Wiso atau muara Sekembu jalurnya tidak lebar. Ukuran perahu nelayan bisa masuk. Sewaktu aku di sana, tampak dua perahu sedang melintas masuk dan menuju tempat penambatan. Sementara, di sisi dekat Kompi Air sudah ada kapal mereka bersiaga.
Dua kapal nelayan hendak mendarat di Muara Kali Wiso
Dua kapal nelayan hendak mendarat di Muara Kali Wiso
Tujuan utamaku adalah memotret perahu-perahu nelayan yang melintas, seperti halnya di Jembatan Cinta Jepara. Di sini, bagian atas terdapat jembatan penghubung dari arah Stadion Gelora Bumi Kartini menuju Pantai Bandengan.

Dua perahu terus melaju melintasi bawah jembatan penghubung. Aku tidak bisa memotret lebih dekat lagi. Ingin rasanya menyusuri jalanan, tapi takutnya aku malah masuk area terlarang. Jadi kuputuskan hanya diam diendapan pasir yang membentuk sedimen pada jalur masuk perahu.

Keberadaan Kali Wiso menjadikan perahu nelayan lebih mudah ditambatkan tanpa harus ada jembatan. Selain itu juga lebih aman dari terjangan ombak saat musim gelombang. Kali Wiso alirannya membelah sebagian wilayah daratan Jepara.

Meski kurasa kurang puas karena tidak bisa memotret banyak kapal yang melintas, aku harus mengakhiri perjalanan. Setidaknya, niat hati memotret perahu sudah terlaksana. Bisa saja aku menuju jalan utama dan memotret perahu dari atas jembatan, tapi kutangguhkan.

Kembali kutapaki jalur yang sama. Pasir laut tidak sepenuhnya putih, sedikit sampah kiriman dari laut menumpuk di sudut pantai Sekembu. Tanpa disadari, pantai yang dulu tak terjamah wisatawan kini menjadi opsi berkunjung kala senggang.
Kapal melintas di bawah jematan Kali Wiso Jepara
Kapal melintas di bawah jematan Kali Wiso Jepara
Jika hendak berkunjung ke pantai Sekembu, kalian harus mencari informasi terkait ombak atau gelombang. Biasanya, pantai-pantai di sini saat Desember-Januari airnya keruh dan ombak cenderung besar, karena angin datang dari barat.

Pantai Sekembu memang menjadi opsi untuk dikunjungi wisatawan, adanya pembangunan villa ataupun tempat tongkrongan muda-mudi menjadikan pantai ini lebih mencuat. Harapannya, pantai-pantai di Jepara yang lainnya juga terjaga kebersihannya, dan geliat pariwisata mulai kembali seperti semula.

Catatan; Kunjungan ke Pantai Sekembu pada tangga 01-02 Oktober 2021. Jika ada kesalahan dalam menulis informasi ataupun nama lokasi mohon dimaafkan. Terima kasih

10 komentar:

  1. Semua bibir laut yang landai seperti Pantai Sekembu ini berpotensi jadi tempat wisata ya Mas. Lumayan elok untuk ganti suasana kita yang terbisa hidup di darat. Cuaca tampaknya sedang mendung ya saat dirimu berada di sini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mas, bisa jadi opsi untuk wisatawan keluarga yang ingin bersantai.

      Hapus
  2. ombaknya tenang ya
    pas buat main anak anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. cocok memang untuk anak-anak, tapi pas bulan-bulan tertentu ombak agak besar

      Hapus
  3. Pantai ini perlu dibersihkan dan disediakan kamar mandi. Cocok buat wisatawan yang ingin menikmati suasana pantai.
    Kayaknya motret dari atas jembatan bagus deh mas. Kapal-kapal yang sedang bersandar bisa kelihatan semua.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar ini, biasanya yang main air kudu bilas ya. Jadi ingat beberapa pantai di banyak tempat yang menyediakan bilasan

      Hapus
  4. Aku belum pernah melihat dari Deket muara sungai yg menuju laut langsung :). Pengen bangeeet liat. Pernah ngeliat kalo dari jauh dan dari ketinggian pula. Feel-nya pasti beda :). Pantainya rame ya mas.. semoga masyarakatnya juga semakin sadar sampah dan tidak mengotori pantai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awalnya pantai ini tidak begitu dikelola dengan baik, setelaha da pembangunan vila dan beberapa tempat di sekitaran sini, akhirnya ada yang merawat. Jadi lebih bersih

      Hapus
  5. Same hope, mas. Semoga pantai-pantainya tetap dan semakin bersih. Pantai Sekembu asyik buat mengamati sosial ya, mas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pantai ini lebih nyaman buat berburu foto, santai dan gak terlalu ramai oleh wisatawan.

      Hapus

Pages