Sarapan Empal Bu Warno di Pasar Beringharjo - Nasirullah Sitam

Sarapan Empal Bu Warno di Pasar Beringharjo

Share This
Kuliner Empal Bu Warno
Kuliner Empal Bu Warno
Keinginan istri untuk kulineran kembali di pasar Beringharjo berlanjut. Kali ini, dia ingin menyicip kuliner Empal bu Warno yang ada di dalam pasar Beringharjo. Empal bu Warno memang salah satu kuliner yang ramai disambangi para wisatawan, khususnya pecinta kuliner.

Teman Bus berhenti di halte Malioboro II, kami turut mengantre turun, lantas melanjutkan jalan kaki menyibak keramaian pengunjung pasar beringharjo kala pagi. Melalui pintu utama, deretan ruko menawarkan kain cukup riuh. Kami terus masuk, mengabaikan suara-suara penjual yang hendak menarik perhatian.

“Aku pernah sarapan di empal Bu Warno, tapi tahun 2019 waktu ada agenda motret bareng,” ujarku ke istri sembari menaiki anak tangga.

Sayangnya, aku bukan tipe orang yang pandai dalam mengingat lokasi. Menurut informasi, empal Bu Warno berada di lantai dua, namun letaknya bagian belakang pasar. Sebenarnya, lebih mudah ketika kita berjalan dari pintu belakang. Melintasi para penjual sate kere, atau lebih tepatnya lagi, kita lebih dekat jika turun di halte Malioboro III yang lokasinya di depan benteng Vredeburg.
Salah satu lorong di bagian dalam pasar Beringharjo
Salah satu lorong di bagian dalam pasar Beringharjo
Beruntungnya, orang-orang di pasar Beringharjo sangat ramah untuk ditanyai lokasi empal bu Warno. Beliau memberi informasi rute dengan jelas. Kami berdua menapaki lorong-lorong ruko yang ada di belakang. Tak sedikit orang berlalu-lalang.

Tepat di belakang, berbagai kuliner dapat kita pilih. Salah satunya adalah soto yang memang ramai di lantai dua pasar Beringharjo. Warung empal bu Warno pagi ini masih sepi. Sepertinya, kami berdua merupakan pelanggan pertama yang datang pagi ini.

“Satu empal, satu koyor,” istri yang memesan.

Kami memang sengaja memilih dua menu yang berbeda, tentu dengan harapan bisa saling berbagi rasa. Dari sini, kulihat istri begitu sumringah. Dia selalu antusias tiap kulineran. Entah di Jogja maupun di Solo. Di pasar Beringharjo ini, kami sudah pernah kulineran.

Beberapa waktu sebelumnya, kami sengaja kulineran Sate Kere, Mie Nyemek di pasar Beringharjo, serta menikmati Brongkos bu Rini yang lokasinya di samping pasar Ngasem. Tentu saja, kami menuju lokasi menaiki transportasi Teman Bus, baliknya menaiki Trans Jogja.
Warung Empal Bu Warno yang di pasar Beringharjo
Warung Empal Bu Warno yang di pasar Beringharjo
Berhubung kami berdua datang awal, tentu pelayanannya tidak lama. Menariknya, sajian empal bu Warno ini cukup sederhana. Potongan empal yang sangat empuk, nasi panas, sambal, serta potongan mentimun ditambah daun kemangi.

Empal bu Warno ini memang terkenal empuk. Konon, memasaknya dalam waktu yang cukup lama, sehingga tidak keras dagingnya. Sambal yang disajikan menurutku adalah sambal korek. Sehingga, saat daging dicocolkan ke sambal, rasa pedas dan asin pas di lidah.

Kami hanya menunggu sebentar, lantas pesanan sudah disajikan. Lauk empal dan koyor siap makan. Aku mengabadikan untuk keperluan blog, lantas menikmatinya. Menyenangkan bisa menikmati salah satu kuliner yang ada di pasar Beringharjo.

Nasi pulen mengepul, aku sengaja makan menggunakan tangan. Istri terbiasa menggunakan sendok. Pantas, kuliner empal begitu terkenal. Meski sekilas tampilannya sederhana, tapi memang menggoda. Membuat sarapanku begitu lahap.

Suasana di bagian belakang tak seriuh di ruko depan. Mereka yang melintas ke dalam pasar tentu sudah mempunyai rencana untuk kulineran. Menikmati nasi empal sembari melihat lalu-lalang kesibukan orang-orang pasar. Sesekali di antara mereka saling sapa.
Sajian empal Bu Warno untuk sarapan
Sajian empal Bu Warno untuk sarapan
Nasi empal Bu Warno ini buka pagi, jadi kalian bisa datang lebih awal agar tidak ramai. Biasanya, kulineran seperti ini ramai pengunjung antara pukul 10.00 WIB hingga menjelang waktu makan siang. Rekomendasiku malah pukul 08.30 WIB agar nyaman duduk dan tidak antre.

Selesai makan, kami masih menyempatkan duduk santai sembari berdiskusi destinasi tujuan. Tentunya perut sudah kenyang. Satu porsi nasi empal harganya 25.000 rupiah, sedangkan nasi koyor 22.000 rupiah. Harga ini tentu terjangkau bagi wisatawan yang datang ke Jogja.

Di tahun 2019 sewaktu aku mengikuti agenda motret bareng dan mengunjungi Gedung Agung, kami juga menyempatkan sarapan di warung ini. Tak terlihat perbedaan yang mencolok. Tetap sama bentuk serta cita rasanya.

Di Jogja, empal bu Warno sudah ada tiga tempat. Satu cabang di jalan Katamso, serta satunya tak jauh dari stadion Kridasono. Bisa jadi dua tempat ini menjadi opsi jika wisatawan agak jauh dari pasar Beringharjo. Menurutku, tentunya wisatawan tetap ingin menjelajah dan mengunjungi warung yang di pasar Beringharjo.
Santai menikmati sarapan Empal Bu Warno
Santai menikmati sarapan Empal Bu Warno
Pasar Beringharjo memang menjadi salah satu tujuan yang menarik untuk kulineran. Kalian bisa menemukan berbagai kulineran di dalam pasar. Jika memang ingin fokus mencari sarapan, kalian bisa masuk melalui jalan Pabringan yang berbatasan langsung dengan benteng Vredeburg.

Tuntas juga kulineran pagi ini. Kami meninggalkan pasar Beringharjo melalui pintu belakang. Tak hanya di lantai dua, di lantai satu pun ramai penjual kulineran. Bahkan ada satu warung yang menjual aneka menu sarapan dengan pengunjung yang ramai.

Kami berdua saling berhadapan, semacam kode jika datang ke pasar Beringharjo ingin mencoba sarapan di tempat tersebut. Ya, di Jogja memang banyak kulineran, dan lokasinya pun beragam. ada yang terjangkau dari pusat kota Jogja, ada juga yang jauh di pinggiran kota.

Jika memang ingin menikmati kuliner murah, serta kalian tidak ada pantangan makanan. Tentu menjelajah pasar Beringharjo menjadi opsi yang menyenangkan. Sembari kuliner, kalian juga bisa memotret aktivitas di pasar. Salah satu kuliner yang aku rekomendasikan adalah Empal Bu Warno. *Pasar Beringharjo; 27 Januari 2024.

6 komentar:

  1. Menikmati nasi dan empal Bu Warno kelihatan sederhana tapi aku yakin rasanya pasti lezat :D Tempat ga masalah yang penting kuliner enak dan bikin bahagia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang menariknya empal bu warno ini tampilannya yang sederhana :-)

      Hapus
  2. Aku sering mikir kalau makanan di warung yang ada di pasar tradisional itu enak-enak, tapi sering diabaikan media atau kebanyakan orang. Para pelanggan di warung ini rata-rata adalah pelanggan tetap dan memang menyukai makanan yang disajikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat, nyatanya setiap blusukan ke pasar seringnya ketemu makanan yang murah dan enak. Hanya untuk kalangan sendiri

      Hapus
  3. aku pernah bacaaa nih reviewnya.. tp lupa blog siapa.. atau jangan2 dulu mas pernah tulis ga pas pertama kali cobain? udh masuk daalm list juga. setiap ke jogja, cuma lewatin doang pasar beringharjo. blm pernah masuk... kdg ya itu, mikir cari tempatnya hahahaha. apalagi aku tipe buta arah. ntr ajak suami ke sini deh... empal itu fav kami juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi teman-teman Jogja, mbak. Karena awal ke sini bareng Mak Indahjuli dan kawan-kawan.

      Hapus

Pages