![]() |
Bersantai di Namua Coffee Rembang |
Beberapa waktu lalu, istri sudah mengagendakan kumpul bersama kawan saat aku mudik ke Rembang. Sebuah rutinitas yang sudah sering kami lakukan bersama. Menyempatkan untuk berkumpul di sela-sela kesibukan. Siang ini, kami memilih Namua Coffee sebagai tempat berkumpul.
Lokasi kafe Namua Coffee di belakang sekolah MAN. Patokanku adalah RSUD Rembang. Dari sana, tinggal mengikuti jalan menuju Nauma Coffee. Di Google Maps, kafe Nauma Coffee berada di jalan Magnolia, desa Kabongan Kidul. Bangunan Nauma Coffee cukup mencolok dari jalan besar.
“Sudah buka, mas?” tanyaku pada salah satu pegawai yang sedang bersantai di dekat parkiran.
Salah satu mengangguk, aku mengucapkan terima kasih. Setelahnya, kami memasuki ruangan Nauma Coffee. Di dalam, sudah ada tiga perempuan yang sedang asyik menunggu pesanannya datang. Aku bersama istri dan sikecil memilih tempat duduk panjang yang berbalut busa.
Berhubung kawan belum datang, aku memesan minuman terlebih dahulu. Tadi pagi, aku sudah menyesap kopi. Sehingga di sini sengaja tidak memesan kopi. Buku menu kubawa ke meja, lantas berbagi dengan istri agar bisa memesan lebih cepat.
![]() |
Suasana di dalam Namua Coffee Rembang |
Aku memesan affogato, sementara istri memilih minuman dari bunga telang. Selain itu, dia juga memesan tahu isi, serta es krim. Kulihat di Nauma Coffee ada banyak pilihan makanan dan minuman. Di Rembang, hampir semua kafe mempunyai menu makanan berat.
Untuk pertama kalinya kami mengajak sikecil ke kafe. Sedari awal, kami memang sudah merencanakan untuk mengajak sikecil bermain ketika menurut kami sudah siap. Setelah dengan berbagai pertimbangan, akhirnya kami memutuskan untuk mengajak sikecil keluar rumah sembari bertemu kawan.
Namua Coffee merupakan salah satu kafe yang baru di Rembang. Dari informasi yang kudapatkan, kafe ini buka mulai tahun 2024. Area kafe luas, sehingga terbagi menjadi beberapa tempat. Mulai dari area tertutup, terbuka, dan luar ruangan.
![]() |
Daftar harga dan menu di Namua Coffee Rembang |
Seperti yang kubilang dari awal, menu makanan di Namua Coffee beragam. Makanan berat tidak hanya kuliner nusantara, mereka juga menyajikan kuliner asia, dan barat. Aku sendiri memang tidak memesan makan berat. Pada akhirnya istri memesan makanan berat bersama kawan-kawan.
“Aku boleh motret, kak?” tanyaku sebelum mengabadikan.
“Boleh, kak,” terang pramusaji mempersilakanku.
Aku menjelajah sudut-sudut kafe Namua Coffee. Di bagian dalam, satu sofa memanjang yang dilengkapi dengan tiga meja. Ditambah dengan meja kayu lengkap dengan empat kursi saling berhadapan. Selain itu, ada juga tempat khusus untuk kulkas es krim.
Di bagian luar, ada dua tempat terbuka. Satu area yang benar-benar terbuka. Tempat ini biasanya lebih ramai ketika menjelang sore hingga malam. Lantas terdapat semacam area yang diperuntukkan bagi band untuk tampil.
Jika kulihat di media sosialnya, Namua Coffee beberapa kali ada band yang tampil menemani para pengunjung ketika malam hari. Di Rembang, adanya penampil bisa menjadi daya tarik tersendiri. Di akhir pekan, terkadang pengunjung lebih ramai.
![]() |
Ruangan indoor di Namua Coffee Rembang |
Selain area terbuka, masih ada satu ruangan yang diperuntukkan bagi perokok. Secara umum, tempat ini asyik untuk para pengunjung yang hendak bekerja, namun mereka bisa merokok. Kulihat sore ini ada beberapa orang yang bersantai di ruangan tersebut.
Aku menyempatkan menyapa barista di Namua Coffee. Di meja bar, terlihat ada beberapa sampel biji kopi dari berbagai daerah. Di Namua Coffee, mereka juga menyediakan minuman kopi manual seperti V60 dan yang lainnya.
Dari informasi barista, mereka mendapatkan stok biji kopi kiriman dari Hayati Coffee. Sebuah kedai kopi yang berlokasi di Demangan dan hanya berjarak beberapa ratus meter dari kosku di Jogja. Bahkan, beberapa kali aku mengopi di kedai kopi tersebut.
Kami bertiga santai menikmati pesanan yang sudah disajikan. Tidak berapa lama, kawan yang lain datang bersama keluarganya. Kami seperti sedang reuni kecil. Di Rembang, tiga keluarga kecil ini memang acapkali bertemu. Terakhir, ketika puasa mengadakan acara buka bersama di rumahku.
![]() |
Meja dan kursi di area terbuka Namua Coffee Rembang |
Kubiarkan istri berbincang dengan teman-temannya. Aku bersama para suami lainnya di luar. Sikecil sedari tadi kuajak, agar istri lebih santai ketika berbincang dengan kawannya. Terlihat, istri kembali memesan makanan. Aku cukup bersantai di luar momong sikecil yang terlihat bergembira.
Dilihat dari tempatnya, Namua Coffee biasanya ramai menjelang sore hingga malam. Kafe ini mulai buku pukul 11.00 WIB sampai 23.00 WIB. Layaknya di kafe yang lainnya, pengunjung lebih ramai ketika menjelang magrib hingga tengah malam.
Selain kami, di Namua Coffee juga dikunjungi beberapa remaja. Mereka sepertinya mahasiswa yang sedang mencari tempat untuk mengerjakan tugas bersama. Salah satu yang menarik di Namua Coffee adalah terdapat sebuah rol banner tepat di pintu masuk.
![]() |
Menikmati pesanan di Namua Coffee Rembang |
Banner tersebut adalah informasi adanya universitas terbuka yang bisa diambil para lulusan SMA di Rembang. Menurutku, ide menaruh informasi adanya universitas terbuka di kafe ini menarik, karena memang banyak pengunjung yang datang adalah remaja. Sebuah terobosan yang menarik dalam promosi.
Menjelang sore, aku pulang. Namua Coffee menjadi kedai kopi yang sudah kukunjungi di Rembang. Sebelumnya, aku pernah menyambangi Ranu Coffee and Eatery yang lokasinya tidak jauh dari Taman Kartini, Rembang. Sepertinya, setiap mudik ke Rembang harus merencanakan keliling kafe. *Rembang; 09 Agustus 2025.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar