Lukisan-lukisan di Museum Affandi - Nasirullah Sitam

Lukisan-lukisan di Museum Affandi

Share This
Lukisan Affandi di Museum Affandi Yogyakarta

“Ada yang pernah bilang; sejelek apapun hasil yang kamu buat sendiri, jangan pernah menyesalinya. Jangan pernah kamu buang atau rusak. Karena kamu sudah menciptakan suatu karya. Yang harus kamu lakukan adalah terus melatih diri membuat sesuatu itu menjadi karya yang indah, bercerita, dan bermakna."

Sejak tahun 2007 aku tinggal di Jogja, sudah banyak lokasi yang aku kunjungi selama itu. Sebagian besar tak tertulis di blog, dan sebagian kecil lainnya terabadikan dalam tulisan. Tak banyak museum yang aku sambangi di sini, bahkan sebuah museum yang jaraknya tak lebih dari 300 meter dari kos pun belum aku sambangi. 

Bayangkan, Museum Affandi yang berada tepat di tepian aliran Kali Gajah Wong, berseberangan dengan Perpustakaan UIN SUKA (di mana aku kuliah) tak membuatku tergerak untuk memasuki gerbangnya. 

Beratus-ratus kali aku berjalan di depan pintu gerbang, menyaksikan aktifitas orang yang sedang mencukur rambut di depan beringin besar depan museum, atau malah membeli buah di tepian jalannya tiap sore sampai malam. Museum ini berada di Jalan Laksda Adisucipto no 167. Jika masih bingung lokasinya, cukup mencari lokasi UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, di seberangnyalah museum tersebut.

Hingga akhirnya, tahun 2016 aku baru bisa mengunjungi museum tersebut. Rentang jarak hampir 10 tahun, aku baru menginjakkan kaki untuk kali pertama ke sini. Tak dapat dipungkiri, kehadiran seseorang yang mendadak ada acara di Jogja selama sehari membuatku harus mengambil keputusan cepat. 

Suatu keberuntungan bagiku, aku mengunjungi museum di saat aku sedang banyak waktu kuhabiskan dengan menulis di blog. Pergi menemaninya untuk pertama kali di Jogja atau malah melepaskan kesempatan waktu bermain berdua. 

Aku percaya kesempatan tak datang dua kali; walau pada kenyataannya kesempatan itu bisa datang lebih dari tiga kali. Bergegas kami berjalan pagi ini ke museum, berhenti tepat di bagian pembelian tiket.
Lukisan di Gallery pertama Museum Affandi
Lukisan di Gallery pertama Museum Affandi
“Dua orang dan satu kamera; total 70.000 rupiah, mas.”

Tiket masuk ke museum ini perorangnya adalah Rp.30.000. Harga ini beda dengan wisatawan manca yang lebih mahal. Sementara untuk kamera pocket, DSLR, Mirroless dikenai biaya Rp.10.000/item. Di sini kita diperbolehkan mengabadikan tiap lukisannya.

Memasuki ruangan pertama, di sini kamu berjalan menapaki lantai yang lumayan luas. Tiap dinding terdapat banyak lukisan Affandi. Dari berbagai lukisan tersebut, yang aku ingat adalah lukisan istri Affandi. 

Affandi banyak melukis istrinya di sini. Benar-benar karya yang indah. Affandi Koesoema adalah nama sang maestro Seni Lukis Indonesia ini. Pria yang lahir di Cirebon tahun 1907 terkenal di dunia dengan berbagai karya lukisannya yang ekspresionis dan romantik.

Kami di sini tak hanya berdua, di depan kami juga ada sepasang bule yang menikmati tiap lukisan Affandi. Aku tidak bertanya dari mana mereka berasal, yang terlihat adalah mereka sangat antusias. Bahkan hampir tiap lukisan yang terpampang tersebut dipotret. 

Aku dan perempuan di sampingku masih tetap berjalan membaca tiap tulisan yang menerangkan mengenai lukisan tersebut. Di banguan pertama, kita bisa menaiki tangga dan melihat lukisan yang ada di dinding lebih tinggi. Oya, jangan pernah menyentuh lukisan ini karena ada larangan agar kita tak menyentuhnya.
Mereka yang mengunjungi Museum Affandi
Mereka yang mengunjungi Museum Affandi
Tak banyak yang datang ke museum pada akhir pekan. Hampir sebagian besar orang/wisatawan lebih menyukai tempat wisata alam daripada museum. Tapi tetap saja ada sosok-sosok orang yang begitu getol mengunjungi museum, menggali informasi jauh lebih detal dan menuangkannya ke dalam tulisan.

Ada tiga ruangan galeri yang menampilkan berbagai lukisan di museum affandi. Pada ruangan kedua lukisan tak sebanyak di gedung pertama. Tak hanya lukisan Affandi saja, di sini juga berkumpul berbagai hasil karya Basuki Abdullah, Fajar Sidik, dan pelukis lainnya. 

Ukuan lukisan juga beragam. Sepertinya gelari kedua ini memang dipersembahkan untuk memajang lukisan karya pelukis yang merukakan sahabat Affandi. Beranjak ke galeri ketiga, di sini bangunannya lebih kecil dan dipenuhi lampu. 

Sebuah layar besar menampakkan informasi mengenai Affandi. Di sini juga terpampang banyak lukisan Affandi dengan berbagai sosok orang. Kubaca dari berbagai sumber; ternyata galeri ketiga ini memang dikhususkan menampilkan lukisan keluarga Affandi. Aku tak ketinggalan mengabadikan diri di sini.
Gallery ketiga Museum Affandi
Gallery ketiga Museum Affandi
“Kita keliling area museum dulu,” Pintaku.

Perempuan di sampingku pun mengangguk, kami menuju pintu keluar dan melangkahkan kaki ke arah menara. Langkah kaki menapaki tiap lantai menara kecil dan bersantai di atas. Setelah itu kami duduk santai seraya berbincang. 

Menikmati waktu yang semakin tinggal sedikit berdua. Oya, tiap tiket dapat kita tukarkan dengan soft drink yang ada di restoran area Museum Affandi. Jadi jangan langsung pulang, kalau ke sini setelah puas melihat lukisan bisa bersantai dan menukarkan tiket dengan minuman.
Di area Museum Affandi Yogyakarta
Di area Museum Affandi Yogyakarta
Setahuku museum ini buka dari pukul 09.00 WIB – 16.00 WIB. Namun malam hari yang buka hanya restorannya. Kita bisa bersantai di malam hari tepat di lantai dua restoran. Menikmati suasana malam di tengah keramaian jalan solo. 

Aku dan perempuan di sampingku masih asyik berbincnag, menikmati kesempatan berdua; setelah ini bisa jadi menggabungkan waktu untuk kembali berdua bukanlah perkara mudah. Bukan hanya tentang jarak, tapi tentang kesibukan masing-masing. Walaupun seperti itu, harapan ada kesempatan lagi tetap diucapkan. *Kunjungan ke Museum Affandi pada hari Rabu; 04 Mei 2016.

Baca juga tulisan bertema budaya lainnya 

46 komentar:

  1. Sepertinya museum memang kurang dilirik ya mas?
    Kayanya bagus buat diteliti kira-kira apa penyebabnya.

    Kalau ke affandinya sama mbaknya ya semoga segera melukiskan ..... untuk masa depan mas, aamiin :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyakan museum memang tak begitu menarik bagi wisatawan yang hanya sebentar ke suatu tempat mbak. Kecuali dia emang dari awal suka ke museum

      Hapus
  2. Cieeee berdua cieeee... ihiiiirrrr hihihi eh, aku jg blm pernah mampir, numpang lewat doang :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini kami berempat; masa sepasang bule itu nggak diitung hahahhahahhah

      Hapus
  3. Aduh, aku merasa gagal sbg wong Jogja... aku malah belum pernah masuk Museum Affandi ini T_T
    fotonya bagus bagus mas, mantap!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heeee, lah mas aja kalo ke Jogja cuma numpang tidur beberapa malam terus menghilang lagi :-D
      Ayoo mudik mas hahhahaha

      Hapus
  4. Cieeeeeee kencan ke museum.. Ecieeeeeeee

    Romantis Cieeeeeee... Aku kapan ya bisa begitu cees?

    BalasHapus
  5. karya lukisannya pak affandi memang khas, terakhir ngeliat lukisannya di galeri nasional dan baru tau ternyata ada museumnya :D

    BalasHapus
  6. hmmm... boleh juga nih idenya pacaran di museum dari pada di bioskop mulu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahhahah, niatnya biar lebih irit dan nggak lama waktunya mas :-D

      Hapus
  7. saya pun ingin sesekali ke sana, sayangnya belum ada saja sampai ke sana, kalau ada teman ke sana saya langsung berangat, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heee, harusnya pas lagi main ke kota al mampir aja mas :-D

      Hapus
  8. jadi inget waktu SMP pernah study tour ke museum ini, yg masih membekas sampe sekarang cuma galeri pertama, soalnya ada lukisan orang ga pake baju XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inget banget mas hahahhaha. Ada sih fotonya, tapi sengaja nggak aku posting di sini :-D

      Hapus
  9. Duh, aku jadi malu sendiri Mas baca tulisanmu. Objek wisata tuh yang dikejar cuma pantai, gunung, ama yg bagus buat difoto-foto. Ternyata Museum, ilmunya dapat, foto2nya juga keren2 ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah maaf kalau begitu mas hehheheh, banyakan kan emang seperti itu *termasuk aku :-D

      Hapus
  10. Yah, lukisannya gak boleh dipegang, ntar luntur kali ya catnya kalo dipegang. Hehe

    Ka, nanya dong, itu pas beli tiket passnya, emang disediain DSLR ya? Atau bawa sendiri, pergambarnya dikenai biaya?

    Blognya udah difollow ya. Thanks buat artikelnya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Takutnya memang merusak kalau dipegang. Kamera kita bawa sendiri dan dikenai biaya 10.000 rupiah. Tidak dikenai permotret gambar.

      Hapus
  11. Semua informasi yang di sajikan sangat menarik, saran dari kami postingannya lebih diperbanyak lagi, terima kasih..

    BalasHapus
  12. halo salam kenal:) oh iya, kesan yang paing melekat buat aku untuk museum affandi(selain lukisan affandi yang bagus banget) adalah BANGUNANNYA KEREN pake BANGET!oiya makasihloh info tiket bisa ditukar soft drink nya (baru tau aku, padahal udah 2x kesana) ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama hehhhehe, wah biasanya petugasnya ngasih informasinya loh :-D
      Ditiketnya juga ada keterangannya :-D

      Hapus
  13. Memang ya orang-orang (termasuk saya) lebih memilih jalan2 di tempat wisata atau paling nggak nongkrong di warung, sepertinya masih kurang untuk yang berminat ke museum. Padahal itu sangat bagus.

    BalasHapus
  14. Museum Affandi salah satu museum favoritku di Yogya. Nggak bosen lihat lukisan abstark-nya meski nggak begitu mudeng seni tapi dipaham-pahami lah hahaha. Ciyee yang berduaaa, suk dikenalin yes :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biar nggak monoton liat pantai aja mas. Duhh laiki hahhahah

      Hapus
  15. wuahh ide ciamik iniiihh...kencan di museum! ahahaa....

    BalasHapus
  16. indonesia ini sbnrnya punya banyak museum2 keren, tapi memang kebanyakan kurang publisitas dan dibuat tidak menarik.. makanya org2 ga tau ato males kesana .. pdhl museum itu sbnrnya cara paling enak utk bljar sejarah ya mas :D..

    aku ga ngerti lukisan sih jujur aja.. tp aku suka ngeliatlukisan2 yg berbentuk :D.. mksdnya ga abstrak.. kan ada tuh pelukis yg ngelukis nth apa ga jelas bentuknya -__-. nah yg kayak bgitu aku ga suka, krn makin ga ngerti dia ngegambar apa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heeee seniman itu memang mempunyai pandangan sendiri mengenai lukisan mbak. Kita hanya cukup menikmati saja hehehehhe

      Hapus
  17. wah blognya makin adem mas hehehe... seadem lukisan"nya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. huahuahua, makasih mas. Semoga tetap adem hahahhahha

      Hapus
  18. Bolak balik ke jogja tapi kok aku ngak pernah keingetan kesini




    lalu lupa kalo ngak suka museum hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini pas depan jalan keluar dari gang kosku, om hahahhahah. Dekat banget malahan.

      Hapus
  19. Beberapa kali ke jogja, pengen ke sini, tapi ga jadi mulu ... eh tapi oke ya boleh di foto2, biasanya suka ada yang ga boleh foto lukisan ya.

    Koleksinya buanyaaakkk yaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lokoasinya tepat di jalan besar ini mas, jadi biaa cukup mudah dikunjungi :-D

      Hapus
  20. sungguh lukisan-lukisan masterpiece, patut berkunjung kesana nih !!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau ke Jogja silakan dikunjungi. Tempatnya juga gampang kok. Di dekat jalan raya

      Hapus
  21. pemandangan museum yang jadi lebih istimewa dengan lukisan2 hebat para seniman.

    BalasHapus
  22. Mas Rullah:
    1. Siapa perempuan di sampingmu ;)
    2. Sendal yang kita pakai sepertinya sama, hahaha :D
    3. Saya pernah kesini tahun 2015, tapi belum sempat posting di blog :/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Gio, jawabnya dari belakang aja ya ahahhaha
      3. Ditunggu postingannya, mbok ke sini lagi. Kosku cuma 300 meter dari sini
      2. Hemmm, semoga diendorse sama produk sandal tersebut kita *aminnn
      1. Itu orang susah banget diajak ketemuan, apalagi jalan abreng. Mungkin kudu dihalalin dulu :-D :-D

      Hapus
  23. wahh banyak sekali ya koleksi lukisannya, bahkan museumnya pun besar dan megah, terimakasih informasinya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, terima kasih sudah membaca tulisan di sini.

      Hapus

Pages